Dikatakan Tidak Mendukung Program Presiden Jokowi, Ini Tanggapan Kajari Kuansing
TELUKKUANTAN - Beredar isu miring di salah satu media online, bahwa Oknum Kejari Kuansing menghambat Program Presiden RI Ir. Jokowi Widodo yaitu bantuan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Hal itu langsung dibantah dengan keras oleh Kajari Kuansing Hadiman, SH.,MH. "Berita itu tidak benar," ujar Hadiman kepada awak media, Selasa Sore (20/04/2021) di Teluk Kuantan.
Kemudian, Hadiman menjelaskan kepada awak media. Bahwa awal tahun 2021 kami menerima laporan dari masyarakat ke Kejari Kuansing, perihal dugaan penyimpangan dalam pengelolaan bantuan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), program Presiden RI melalui beberapa KUD.
Namum, program PSR ini diduga tidak berjalan sebagaimana mestinya, dan didalam laporan dilakukan oleh oknum pihak KUD yang bersama oknum PT. Guna Tata Wahana (PT GTW) selaku pihak ketiga (rekanan) yang mana PT GTW tahun 2020 telah mengambil uang Muka dana PSR dari KUD sebesar 15 persen dari 7 (tujuh) KUD khusus kegiatan tumbang ciping/Replanting dengan jumlah dana lebih kurang sebesar Rp. 5 milyar.
"Namum, dalam laporan masyarakat bahwa pekerjaan sampai tahun 2020 tidak ada progres kemajuan pekerjaan," jelas Hadiman lagi.
Dan didalam kontrak antara Pihak KUD dgn pihak PT GTW, ditanda tangani dgn jangka waktu pelaksanaan selama 5 (lima) bulan harus sdh ada Progres, namun berakhirnya kontrak selama 5 bulan tidak ada progres, sesuai dengan ketentuan harus dikembalikan dana tersebut ke BPDPKS.
Dengan adanya laporan tersebut Kejari Kuansing melakukan Penyelidikan dan dari beberapa dokumen ditemukan banyak anggota KUD mengundurkan diri, tambah Hadiman.
Jadi Pada dasarnya anggota KUD itu sudah mundur sebelum adanya penyelidikan dari Kejaksaan Negeri Kuansing. Itu bisa dilihat dari surat permohonan pengunduran diri anggota-anggota KUD tersebut, yang mana tanggalnya jauh sebelum dilakukan penyelidikan.
Read more info "Dikatakan Tidak Mendukung Program Presiden Jokowi, Ini Tanggapan Kajari Kuansing" on the next page :
Editor :Ilpandi Putra
Source : IWO